Dewasa ini, dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kekeliruan
dalam menyebutkan Taneh Karo Simalem. Dimana banyak orang termasuk
generasi muda Suku Karo itu sendiri yang mengidentikkan atau hanya
mengetahui bahwasannya Taneh Karo hanya sebatas Kabupaten Karo saja.
Padahal jika kita berangkat menerawang masa lalu, telah ada Rumah Adat
Suku Karo di daerah Langkat (Kabupaten Langkat), Kota Medan, Kabupaten
Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun. Khusus Kabupaten Simalungun,
sampai saat ini juga masih ada Rumah Adat Suku Karo yaitu di desa (kuta)
Cingkes. Adanya Rumah Adat Suku Karo ini menandakan bahwa wilayah
tersebut merupakan daerah tradisional Suku Karo.
Jhon Anderson (Inggris) saat kunjungannya ke Pantai Timur Sumatra pada tahun
1823
menemukan adanya sekitar 50 Rumah Adat Suku Karo di desa (kuta)
Sunggal (Kecamatan Medan Sunggal-kini). Hasil temuannya ini dilaporkan
dalam bukunya yang berjudul The Mission of the East Sumatra in
1823
yang terbit pada tahun
1826
. Ada lagi, menurut cerita yang saya dengar dari beberapa orang
tua (saat saya tinggal di Pancurbatu) bahwasanya pernah ada Rumah Adat
Suku Karo di desa (kuta) Lau Cih (Kelurahan Lau Cih-kini).
Untuk lebih jelasnya tentang wilayah Suku Bangsa Karo atau yang sering disebut dengan Taneh Karo Simalem adalah sebagai berikut:
- Kabupaten Karo
- Kota Medan, pendiri Kota Medan adalah seorang putra Karo yang bernama Guru Pa Timpus Sembiring Pelawi.
- Sebagian Kabupaten Dairi yang terdiri dari Kecamatan Tiga Lingga, Tanah Pinem dan Gunung Sitember.
- Sebagian Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari Kecamatan Sibolangit, Pancurbatu, Kutalimbaru, Delitua, Sunggal, Hamparan Perak, Biru-biru, Patumbak, Bangun Purba, Lubuk Pakam, Galang, Tanjung Merawa, Gunung Meriah, Namo Rambe, STM Hilir dan STM Hulu.
- Sebagian Kabupaten Langkat yang terdiri dari Kecamatan Padang Tualang, Bahorok (Buah Orok), Selapian, Kuala, Selesai, Sungai Binge dan Stabat.
- Kota Binjai, menurut cerita yang saya dengar dari orang tua (saat saya tinggal di Pancurbatu) asal kata Binjai adalah "Ben Jei" dalam bahasa Karo yang berarti sore disini.
- Sebagian Kabupaten Simalungun yang terdiri dari Kecamatan Dolok Silau dan Pematang Silima Kuta.
Jadi sudah jelaslah bahwa Taneh Karo bukan hanya sebatas Kab Karo, tetapi jauh lebih luas dari itu.