Karo
dan Batak! Dua suku diantara beberapa suku asli di Sumatra Utara. Kedua
suku ini memiliki salam yang berbeda yaitu Mejuah-juah (salam khas Karo)
dan Horas (salam khas Batak) serta sebutan daerah asal yang juga berbeda
yaitu Taneh Karo Simalem (daerah suku Karo) dan Tano Batak (daerah suku
Batak). Baik Karo maupun Batak adalah suku yang berdiri sendiri bukan
merupakan sub-suku dari suku yang satu.
Tetapi entah mengapa banyak orang (khususnya saudara kita Batak)
menyatakan bahwa Karo merupakan bagian dari/sub-suku Batak. Klaim ini
dibuktikan dengan banyaknya tulisan-tulisan di media khususnya internet
yang menyatakan Bahwa Karo itu adalah sama dengan Batak Karo.
Sesungguhnya, jika kita bertanya pada saudara kita dari Suku Karo
(termasuk saya), mereka/kami tidak akan pernah mau dan merasa risih
dengan sebutan Batak Karo. Dewasa ini sudah semakin banyak diskusi yang
membahas Karo baian Batak atau bukan. Terutama di kalangan Suku Karo di
jejaring sosial dan milis. Buah dari diskusi ini adalah semakin
banyaknya generasi muda Karo yang tahu siapa dirinya dan juga semakin
banyaknya tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa Karo adalah Karo.
Karo Bukan Batak (KBB)! Kalimat ini merupakan suatu penegasan
identitas/jati diri Suku Karo. Karo adalah Karo bukan sub-suku Batak dan
tak akan pernah menjadi sub-suku Batak. Dengan tegas Karo menyatakan
bahwa Karo adalah Karo.
Dengan berbagai alasan dimana salah
satunya adalah Karo bukan merupakan keturunan dari Siraja Batak yang
bermukim di Pusuk Buhit. Karo berbeda dengan Batak, mulai dari bahasa,
adat budaya dan lainnya. Jadi disini Karo sangat menentang keras semua
hal yang berhubungan dengan pembatakan Karo. Karena Karo Bukan Batak.
Iya Karo memang Bukan Batak dan tak akan pernah menjadi bagian
dari/sub-suku Batak. Karo adalah Karo, suku yang berdiri sendiri.!