Jika berkeliling ke suatu daerah ataupun kota, pasti kita sering
melihat suatu papan kecil di ujung jalan yang bertuliskan (contoh) Jl.
Soekarno-Hatta, Jl. Prof. M. Yamin, dan lain-lain. Pernahkah anda
bertanya dalam hati "Mengapa nama jalan itu dibuat seperti itu?".
Umumnya, nama Pahlawan ditabalkan di jalan arteri atau jalan
protokol di suatu kota. Seperti contoh yang telah saya sebutkan di atas,
kita mengenal Jl. Soekarno-Hatta yang banyak digunakan sebagai jalan
protokol di kota besar di Indonesia. Atau nama Pahlawan lainnya yang
ditabalkan sebagai nama jalan di suatu kota.
Memang sudah sepantasnya nama Pahlawan lokal diabadikan sebagai
nama jalan di suatu kota, apalagi jika sosok tersebut adalah seorang
Pahlawan Nasional. Disini saya mengangkat sosok Kiras Bangun atau
Garamata yang merupakan seorang Pahlawan Nasional yang berasal dari Suku
Karo di Sumatra Utara. Kiras Bangun dianugerahi gelar Pahlawan Nasional
oleh Presiden Susilo Bambang Yodhoyono pada 9 November
2005
.
Melihat bahwa Kiras Bangun adalah seorang Pahlawan Nasional, jadi
sudah sepantasnya jugalah nama Kiras Bangun ditabalkan sebagai nama
jalan protokol di kota Medan. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini
belum ada Jl. Kiras Bangun di Kota Medan. Pemda setempat terkesan lamban
atau memang tidak berencana menabalkan nama Kiras Bangun sebagai nama
jalan protokol di Kota Medan.
Penduduk Sumut, khususnya Suku Karo sudah lama memimpikan dan
merindukan Jl. Kiras Bangun di kota Medan dimana sampai saat ini belum
terealisasikan. Untuk mewujudkannya, sepertinya masyarakan beserta
organisasi kepemudaan Karo memang harus mengusulkan permohonan tertulis
yang ditujukan langsung kepada Gubernur Sumut (karena tak ada inisiatif
dari Pemda).
Melalui tulisan ini saya mengajak masyarakat dan organisasi
kepemudaan Karo untuk segera bertindak agar kerinduan akan Jl. Kiras
Bangun dapat terobati dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri di
kalangan Suku Karo. Di lain sisi, masyarakat awam juga akan semakin
mengenal sosok Kiras Bangun yang merupakan Pahlawan Nasional dari Suku
Karo (Sumatra Utara).