Thursday, February 20, 2014

Haruskah Karo Menjadi Batak Hanya Karena GBKP?

Sering muncul pernyataan "selama kata Batak masih menempel di GBKP, Karo adalah Batak" dan masih banyak lagi pernyataan sejenis yang dijadikan alasan oleh orang-orang yang kontra KBB dalam menentang gerakan Karo Bukan Batak. Entah apa maksud mereka membenturkan GBKP dengan KBB? Apakah karena kehabisan kamus untuk membantah? Mungkin.

Haruskah Karo menjadi Batak hanya karena GBKP? Kiranya pertanyaan ini sangat tepat untuk dilayangkan kepada mereka yang kontra KBB mengingat selama ini alasan terkuat mereka dalam menentang KBB hanyalah GBKP. Selain itu banyak juga pernyataan mereka yang menyuruh untuk mengubah nama GBKP. Padahal sebenarnya GBKP hanyalah sebuah organisasi keagamaan yang berdiri di tengah-tengah suku Karo yang tidak dapat mewakili identitas Kekaroan dari suku Karo itu sendiri.

Jika GBKP dijadikan sebagai acuan pembatakan terhadap suku Karo, bagaimana dengan yang lain. Suku Karo dalam bersekutu dengan Tuhan tidak hanya di GBKP, masih ada agama lain yang dianut oleh suku Karo seperti Islam, Katolik, Hindu dan Budha bahkan masih ada segelintir masyarakat yang menganut kepercayaan tradisional yaitu Pemena. Apakah mereka mau dikatakan Batak hanya karena GBKP? Tentu tidak. Bahkan masyarakat yang beribadah di GBKP pun banyak yang tidak mau disebut Batak Karo.

Suku Karo memiliki sejarah yang berbeda dengan GBKP dan tak mungkin disamakan. Jauh di masa lalu sebelum GBKP berdiri dan dikenal sebagai sebuah organisasi keagamaan, suku Karo sudah ada dan memiliki peradaban serta kebudayaan bersamaan dengan perkembangannya. Jadi sangat tidak logis menyatakan Karo adalah bagian atau sama dengan Batak hanya karena GBKP. Perlu diketahui bahwa Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) mulai berdiri dan dikenal di tengah-tengah masyarakat Karo setelah Sidang Sinode I di Sibolangit pada tanggal 23 Juli 1941. Sebelumnya telah ada organisasi keagamaan ataupun gereja yang berdiri di tengah-tengah masyarakat Karo yaitu Gereja Kristen Karo. Gereja Kristen Karo merupakan gereja yang tertua di kalangan suku Karo. Ternyata GBKP bukan merupakan gereja tertua yang berdiri di tengah-tengah suku Karo.

Kembali ke pertanyaan awal, "Haruskah Karo menjadi Batak hanya karena GBKP?". Jawabannya adalah TIDAK karena GBKP hanyalah sebuah organisasi keagamaan yang tidak akan pernah dapat mewakili identitas kekaroan dari masyarakat suku Karo dan jauh sebelum GBKP didirikan, suku Karo yang mendiami Taneh Karo Simalem sudah ada dan memiliki peradaban serta kebudayaan yang menjadi bagian dari sejarah suku Karo itu sendiri.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment