Wednesday, December 11, 2013

Hindu Karo

Pada tahun 1985 , diresmikan Parisada Hindu Dharma Karo (PHDK) sebagai cabang Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Peresmian PHDK bersamaan dengan peresmian sebuah pure bergaya arsitektur Besakih (Bali) di Desa Tanjung Pulo (Kec. Tiganderket , Kab. Karo). Saat itu, tercatat 5.000anggota PHDK dan 5.000 simpatisan sehingga Karo dikenal sebagai suku penganut Hindu terbesar di Indonesia di luar Bali.

Hindu sangat erat kaitannya dengan kepercayaan suku Karo zaman dahulu yaitu Kiniteken Pemena. Banyak aktifitas suku Karo yang berkaitan erat dengan hindu antara lain upacara Pakawaluh atau disebut juga penghanyutan abu jenazah, erkiker, dan lain-lain. Selain itu kita juga dapat melihat mantra-matra di kalangan suku Karo yang diawali dengan kata Hong.
 
Bukti dalam bentuk material yang membuktikan suku Karo erat kaitannya dengan Hindu juga dapat kita lihat yaitu adanya pure di daerah tradisionil Karo yaitu di desa Tanjung Pulo dan Pintu Besi. Selain pure, banyak kuburan orang Karo yang diatasnya dikibarkan bendera putih, khususnya di atas kuburan dukun, yang sampai saat ini juga masih dapat kita lihat, ini juga terdapat pada pemeluk Hindu di Bali.
 
Merga Sembirng, salah satu dari lima Merga induk di suku Karo sepertinya akan menjadi bukti nyata dan tak terbantahkan yang akan paling bertahan lama yang menandakan bahwa suku Karo dulunya adalah pemeluk Hindu.
 
Ini adalah salah satu komunitas Hindu Karo di Pintu Besi.


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment