Selepas SMA mereka berpisah. Gadis itu, gadis pujaan hati Suranta
memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke kota besar. Impian yang
selama ini terpendam ingin diwujudkan olehnya. Tinggal hitungan jam dia
kan pergi tinggalkan kampung halaman. Tinggalkan Suranta yang terlanjur
mencintainya.
Inilah waktunya, Renha kan pergi kejar mimpi. Pergi untuk waktu yang lama, tinggalkan Suranta bersama bayang dan cinta yang belum sempat terungkapkan. Sebenarnya Renha juga mencintai Suranta, tetapi karena dia sama sekali tak tahu akan cinta Suranta kepadanya maka dia memilih untuk mengejar mimpi dulu.
Pesawat yang dinaikinya akan lepas landas, tetapi sang kekasih hati belum juga tiba untuk melepas kepergiannya. Ternyata Suranta tak cukup kuat untuk menyaksikan kepergian pujaan hatinya. Ia hanya menangis berderai air mata di sapo tempat mereka biasa bercanda tertawa riang. Sambil memandang dan membelai lembut foto di tanggannya ia berkata "O... turang pujaan hatiku, ternyata berpisah juga kita akhirnya. Aku tak tahu apakah aku akan sanggup lalui hari tanpa senyummu, tanpa canda tawamu yang selalu cerahkan hariku."
Di saat bersamaan di atas pesawat Renha juga berkata demikian sambil menatap foto Suranta.
Pesawat yang dinaiki Renha telah lepas landas. Kampung halaman yang menyimpan sejuta cerita serta sapo saksi bisu kisah cinta yang tak terungkap telah ditinggal pergi. Hanya kenangan indah yang tersisa disana.
Hari demi hari mereka lalui dengan sebuah harap sang pujaan hati tak berpaling ke lain hati. Walau berat, mereka berdua mencoba untuk tetap tegar. Lewati hari-hari sepi berselimutkan rindu menyesak dada.
Di kampung Suranta tak dapat lagi menahan rasa rindunya, menyakitkan menikmati cinta hanya seorang diri. Tanpa sang pujaan hati Suranta sempat mencoba lari dari kenyataan dan berpaling ke lain hati. Namun senyum Renha selalu mengikuti setiap langkah hidupnya.
Sementara itu Renha mencoba untuk tetap tegar menanti hari esok nan indah. Hari dimana waktunya akan tiba, cerita indah yang menanti di sapo tempat biasa mereka ukir kisah indah.
Bulan demi bulan berlalu.
Tahun tahun pun berganti.
Tak lama lagi kan tiba saatnya ulang kisah indah yang pernah ada. Pendidikan yang ditempuh Renha telah usai. Senyum bahagia pun terpancar dari wajahnya.
Hari berganti, dia pun bergegas dan berangkat pulang ke kampung halaman. Setibanya di kampung, Renha berlari menuju sapo. Berharap Suranta ada disana.
Di sapo, Suranta berlinang air mata menangisi sang kekasih yang tak kunjung kembali. Ternyata dia sama sekali tak tahu akan kepulangan pujaan hatinya. Renha memang sengaja merahasiakannya karena ingin memberikan kejutan kepada kekasih hati.
Dari kejauhan Renha berjalan pelan tanpa suara. Sesampainya di dekat Suranta dia langsung menutup mata sang kekasih dengan kedua tangannya sambil berkata "Ayo tebak siapa yang datang?"
"Renha, ini pasti kamu. Jantungku berdetak tak menentu ketika dirimu menutup kedua mataku. Aku yakin ini pasti kamu!" kata Suranta.
Dengan perasaan bahagia Renha melepas kedua tangannya dan berteriak "kejutan!!!"
Pun begitu dengan Suranta, rasa bahagia bercampur rindu pun ia tumpahkan ke pelukan Renha.
Saatnya ungkapkan rasa yang terpendam.
Cinta telah terlalu lama menanti.
Rindu yang terlalu dalam terkelap diantara dua hati kini telah menyatu.